fadlyfauzie's Blog

Islam menyampaikan Ilmu Hidrologi lewat Al-qur’an

Posted on: Juni 16, 2012


Hidrologi atau ”Ilmu Air” merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Di era kejayaan peradaban Islam, para ilmuwan Muslim telah memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan hidrologi.

Salah seorang ilmuwan Muslim yang berjasa mengembangkan studi hidrologi adalah Muhammad al-Karaji, seorang saintis terkemuka dari Karaj, Persia. Lewat Kitab Inbat al-miyah al-Khafiya, al-Karaji mengkaji dan menyumbangkan pemikirannya dalam ilmu ekstraksi air bawah tanah. Berkat kehebatannya, ia bahkan mendapat julukan sebagai pelopor mesin air.

Studi hidrologi dibahas al-Kajari dalam Kitab Inbat al-Miyah al-Khafiya yang ditulisnya sekitar tahun 1000 M. Buku itu membahas cara untuk memperoleh atu mendapatkan  air yang terdapat di bawah tanah. Air tersembunyi itu bisa dimanfaatkan untuk menggerakan roda ekonomi dan kehidupan sosial.

Menurut para sejarawan, al-Karaji, menulis karya matematikanya di Baghdad, namun ia menyusun bukunya secara diam-diam  di perairan di wilayah Jaba, Persia. Di wilayah itu terdapat pengembangan beberapa proyek hidrolik, termasuk qanat.

Inbat al-Miyah al-Khafiya merupakan  satu-satunya buku teknik mesin karya Al-Karaji. Buku tersebut dicetak ulang pada era modern  di Haydarabad  tahun 1940. Edisi lain dikeluarkan pada tahun 1997 oleh Institute of Arabic Manuscripts di Kairo. Buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh H  Khadiv-Djam pada 1966.

Buku itu juga dialihbahasakan ke dalam bahasa Prancis oleh Aly Mazaheri pada 1973. Dan muncul baru-baru ini dalam terjemahan bahasa Italia tahun 2007. Tidak ada terjemahan lengkap dalam bahasa Inggris dan bahasa Jerman.  Kitab ini disimpan di perpustakaan Universitas Pennsylvania, Sam Fogg, London, pada Desember 2000.

Dalam pengantar buku itu, al-Karaji mengungkapkan, dirinya terinspirasi membuat buku itu ketika tiba di Baghdad. Di metropolis intelektual dunia itu,  ia melihat  semua orang, dari mulai anak-anak hingga orang tua sangat mencintai ilmu pengetahuan. Hal tersebut mendorongnya untuk mengarang buku matematika, khususnya mengkaji aritmatika dan geometri.

Sekembali dari Baghdad, ia kemudian mulai melakukan penelitian ilmiah. Berbekal dukungan dari penguasa Muslim bernama Abu Ghanim Ma’ruf bin Muhammad, al-Kajari lalu  meneliti dan mencurahkan pikirannya bagi pengembangan hidrologi. Ia lalu memutuskan untuk menulsi buku tentang air yang  tersembunyi di perairan.

Inbat al-Miyah al-Khafiya merupakan  karya manual tentang hidrolik air yang sangat baik. Selain membahas hidrologi, buku ini juga berisi beberapa catatan biografis otomatis, serta diskusi dari serangkaian konsep relatif terhadap geografi dunia. Tak hanya itu, buku ini juga dilengkapi dengan beberapa pertanda dalam fenomena alam, dan memberikan perhatian yang besar untuk survei teknik, terutama hidrologi.

Islam telah menjelaskan Hidrologi Lewat Al-qur’an

Surat Ar Ruum 48 Siklus hidrologi

Mencakup proses evaporasi, kondensasi, hujan, dan aliran air ke sungai/danau/laut, Al-Qur’an dengan sangat jelas menjabarkannya. Evaporasi, adalah naiknya uap air ke udara. Molekul air tersebut kemudian mengalami pendinginan yang disebut dengan kondensasi. Kemudian terjadi peningkatan suhu udara, yang menciptakan hujan. Air hujan tersebut menyuburkan bumi dan kemudian kembali ke badan air (sungai, danau atau laut.

Ilmuwan muslim di atas melakukan rekayasa hidrolika berdasarkan ilmu hidrologi. Bahwasanya Air yang turun dari langit akan tersimpan di dalam tanah dalam aliran tanah dan aquifer. Aliran air tanah yang mempunyai tekanan tinggi kemudian dibelokan ke atas permukaan tanah melalui pipa-pipa artesis. Sehingga dapat menyediakan air untuk jaringan irigasi yang luas. Informasi tentang aquifer ini sudah dijelaskan di dalam Alqur’an :

Penemuan ilmuwan muslim itu telah memecahkan masalah kesulitan di dunia arab dimana kondisi alamnya yang bergurun dan kering. Hal ini merupakan kebanggaan bagi umat Islam, bahwasanya banyak dasar-dasar ilmu pengetahuan berasal dari Umat Islam.

Didalam al-quran banyak menjelaskan air dimana berasal dari hujan merupakan anugerah Allah yang sangat besar karena semua kehidupan ditopang oleh keberadaan air, tanpanya mustahil ada kehidupan di planet ini. Tidak tanggung-tanggung untuk mengurus urusan hujan Allo mengkhususkan memerintah 1 malaikat, yaitu malaikat Jibril. Tentang Hujan Alqu’an telah menjelaskan :

Dari pemaparan di atas telah jelas bahwa Islam adalah Diin yang Syaamil (Integral), Kaamil (Sempurna) dan Mutakaamil (Menyempurnakan semua sistem yang lain), karena ia adalah sistem hidup yang diturunkan oleh Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, hal ini didasarkan pada firman ALLAH SWT : “Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu agamamu dan AKU cukupkan atasmu nikmatku, dan Aku ridhai Islam sebagai aturan hidupmu.” (QS. 5 : 3). Dengan luarbiasanya informasi yang terkandung dalam Al-qur’an tentang ilmu pengetahuan , jelas Al-Qur’an tidak ada yang sanggup manusia menyerupainya. Ini berurusan tentang firman Allah yang suci sebagai huda bagi makhluknya.

Oleh karena itu aturan Islam haruslah mencakup semua sisi yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya. Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan Sang Maha Rahman dan Rahim ini, sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesama manusia saja, melainkan juga terhadap alam dan lingkungan hidupnya.

Referensi :

http://4antum.wordpress.com/2009/12/16/pelestarian-lingkungan-hidup-menurut-islam/

http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/09/07/25/64621-studi-hidrologi-dalam-khazanah-islam

Tinggalkan komentar

arsipp

Juni 2012
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930  

Blog Stats

  • 450.434 hits

jadwal sholat untuk daerah kasihan-bantul-YKT

pengunjung

free counters

peta